Minggu, 28 Oktober 2018

Obat alami batuk

Obat Herbal Batuk
Batuk memang mungkin saat mengganggu dan banyak obatnya namun berikut obat herbal dari bahan dapur :

1. Cengkeh

Tanaman asli Indonesia ini selain dipakai untuk bumbu masakan atau hiasan kue kering juga bisa dipakai sebagai obat batuk lho. Caranya siapkan 15 biji cengkih, 1 buah pala, 6 buah jeruk nipis dan 15 lembar daun sirih.
Cara membuatnya: tumbuk cengkih sampai halus, lalu belah jeruk nipis menjadi 2, rebus semua bahan dengan 3 gelas air sampai mendidih (saat merebus sebaiknya panci dibiarkan terbuka agar penguapan berlangsung lebih cepat), tunggu sampai air rebusan tersisa 1½ gelas kemudian angkat panci dari atas api.
Setelah dingin, masukkan air rebusan tersebut ke dalam botol dan minum secara teratur. Wanita hamil tidak dianjurkan mengonsumsi cengkih secara berlebihan karena cengkih dapat menimbulkan iritasi pada lambung, memicu kolitis (radang usus besar), dan sindrom iritasi usus.

2. Adas.


Untuk mengatasi batuk menggunakan adas, ada lebih dari satu resep yang bisa digunakan. Diantaranya : Resep 1 yaitu seduh 5 gram serbuk biji adas dengan ½ cangkir air mendidih. Dinginkan, lalu saring. Tambahkan 1 sendok teh madu, kemudian aduk sampai rata.
Minum sebanyak 2 kali sehari sampai sembuh. Resep yang kedua yaitu siapkan dulu bahan-bahannya : ¼ genggam daun saga, 2 kuntum bunga kembang sepatu, 1genggam daun poko, 10 kuntum bunga tembelekan, 2 siung bawang merah, 1 sdm biji adas, 1 ibu jari pulasari, 1 ibu jari jahe, 3 ibu jari gula merah.
Cara membuatnya pertama-tama cuci bersih semua bahan di atas dan potong-potong seperlunya, rebus dengan 3 gelas air bersih sampai tersisa 1½ gelas, dinginkan dan saring. Minum sebanyak 3 kali ½ gelas setiap hari.

3. Cabai jawa.


Secara fisik, cabai jawa berbeda jauh dengan cabai yang yang biasa kita konsumsi. Cabai jawa ini lebih besar dan bertekstur kasar. Untuk membuatnya menjadi obat, cukup cuci bersih 6 buah cabai jawa mentah kering, lalu tumbuk sampai halus.
Minum dengan 1 sdm madu. Lakukan 1 kali setiap hari dengan dosis yang sama.
Resep ini dapat digunakan juga untuk mengobati demam pasca-melahirkan, penguat lambung, gangguan paru-paru, penyakit jantung, tekanan darah rendah, dan hidung berlendir.

4. Jeruk nipis. 
Si bulat satu ini memang kaya manfaat ya. Nah untuk menjadikan jeruk nipis menjadi obat batuk ada 2 cara. Cara 1, peras 1 buah jeruk nipis, lalu campur air perasannya dengan 1½ sdm kecap manis dan garam secukupnya. Minum secara teratur sebanyak 1 kali sehari selama sakit.
Yang kedua peras 1 buah jeruk nipis, lalu campur air perasannya dengan ¼ sdm serbuk pala dan 1 sdm minyak kayu putih. Aduk sampai merata, dan gunakan sebagai bedak dengan cara dioleskan ke punggung dan dada. For your information nih, tingkat keasaman jeruk nipis sangat tinggi sehingga air buahnya dapat merusak email gigi jika tidak diencerkan dengan air terlebih dahulu
5. Kapulaga
Kapulaga ini selain biasa digunakan sebagai jamu tradisional, juga bisa dipakai untuk mengobati batuk lho. Cuci 6 gram buah kapulaga sampai bersih, lalu rebus dengan 200 ml air selama 15 menit. Dinginkan, lalu minum sekaligus. Ulangi pengobatan sampai sembuh.

6. Ketumbar



Bentuknya bulat dan kecil, tapi segudang manfaatnya. Untuk obat batuk, cukup rebus ketumbar, kayu manis, kumis kucing, dan gula aren. Lalu dinginkan sejenak. Saring dan minum secara rutin.
Bisa juga dengan memasak ketumbar, jahe dan buah pir dengan cara di tim. Lalu dimakan. Pada beberapa orang, ketumbar dapat menimbulkan reaksi hipersensivitas  berupa syok atau alergi sistemik akut. Jadi hati-hati ya.
7. Seledri
Memasak sup belum lengkap rasanya tanpa seledri. Siapa sangka si hijau ini ampuh untuk menyembuhkan batuk. Caranya cuci bersih 30 gram seledri segar utuh, lalu potong-potong seperlunya.
Rebus dengan 3 gelas air bersih sampai tersisa 1 gelas. Dinginkan, saring dan tambahkan madu secukupnya. Gunakan ramuan ini untuk 2 kali minum, setiap pagi dan sore.

8. Serai
Serai ini memiliki aroma yang khas. Maka tak heran jika sering digunakan sebagai aromaterapi. Untuk membuatnya sebagai obat batuk, rebus 60 gram batang serai kering, lalu minum sebagai teh.

9. Bawang putih.


Tumbuk halus 3 siung bawang putih, lalu campur dengan 1 sdm madu dan gula batu secukupnya sampai merata. Peras/saring dan minum setiap pagi sampai keluhan sembuh. Fyi, biarkan bawang putih selama 15 menit sebelum dimasak agar zat-zat antikanker atau sulfur aktif terlebih dahulu dan tidak rusak akibat pemanasan.
Demikian pula jika ingin mengonsumsi bawang putih mentah, sebaiknya dihancurkan dan dibiarkan terlebih dahulu agar khasiat antikanker bekerja maksimal.

10. Bawang daun.


Untuk menjadikannya obat batuk, sederhana saja. Seduh 4 helai bawang daun besar dengan 1 liter air panas. Saring, lalu minum.

11. Kencur.
Untuk yang satu ini, ada 2 cara. Pertama, parut 1 ibu jari kencur dan tambahkan garam secukupnya. Tambahkan secangkir air hangat. Peras, dan saring, lalu minum. Sedangkan yang kedua, kuliti 1 ibu jari kencur dan kunyah. Sesap airnya dan buang ampasnya. Lakukan setiap pagi secara rutin.
Nah, demikian beberapa resep yang dapat digunakan untuk mengatasi batuk dengan menggunakan bumbu dapur yang biasa kita gunakan sehari-hari. Bahan-bahannya murah, pembuatannya juga mudah, dan yang terpenting tidak menimbulkan efek samping. Semoga bermanfaat dan selamat mencoba yaa :)

Sediaan Suppo

Sediaan Supositoria

Supositoria adalah suatu bentuk sediaan padat yang berbentuk torpedo, bentuk ini memiliki kelebihan yaitu bila bagian yang besar masuk melalui otot penutup dubur, maka supositoria akan tertarik masuk dengan sendirinya (Anief, 2006). Umumnya, supositoria rectum panjangnya ± 32 mm (1,5 inci), berbentuk silinder dan kedua ujungnya tajam.
Beberapa supositoria untuk rectum diantaranya ada yang berbentuk seperti peluru, torpedo atau jari-jari kecil tergantung kepada bobot jenis bahan obat dan habis yang digunakan, beratnya pun berbeda-beda. USP menetapkan berat supositoria 2 gram untuk orang dewasa apabila oleum cacao yang digunakan sebagai basis. Sedang supositoria untuk bayi dan anak-anak, ukuran dan beratnya ½ dari ukuran dan berat untuk orang dewasa, bentuknya kira-kira seperti pensil. Supositoria untuk vagina yang juga disebutpessarium biasanya berbentuk bola lonjong atau seperti kerucut, sesuai dengan kompendik resmi beratnya 5 gram, apabila basisnya oleum cacao.
Supositoria untuk saluran urin yang juga disebut bougie bentuknya ramping seperti pensil, gunanya untuk dimasukkan ke dalam saluran urin pria atau wanita. Supositoria saluran urin pria bergaris tengah 3-6 mm dengan panjang ± 140 mm, walaupun ukuran ini masih bervariasi satu dengan lainnya. Apabila basisnya dari oleum cacao maka beratnya ± 4 gram. Supositoria untuk saluran urin wanita panjang dan beratnya ½ dari ukuran untuk pria, panjang ± 70 mm dan beratnya 2 gram dan basisnya oleum cacao (Ansel, 1989).
Penggunaan obat dalam suppositoria ada keuntungannya dibanding penggunaan obat per os, yaitu:
1.      Dapat menghindari terjadinya iritasi pada lambung.
2.      Dapat menghindari kerusakan obat oleh enzim pencernaan.
3.      Langsung dapat masuk saluran darah berakibat akan memberi efek lebih cepat daripada penggunaan obat per os.
4.      Dapat mempermudah bagi pasien yang mudah muntah atau tidak sadar.
            Bahan dasar yang digunakan supaya melelehkan pada suhu tubuh atau dapat larut dalam cairan yang ada dalam rektum. Obatnya supaya larut dalam bahan dasar bila perlu dipanaskan. Bila obatnya sukar larut dalam bahan dasar maka harus diserbuk yang halus. Setelah obat dan bahan dasar meleleh dan mencair dituangkan dalam cetakan suppositoria dan didinginkan. Cetakan tersebut dibuat dari besi yang dilapisi nikel atau dari logam lain , ada juga yang dibuat dari plastik. Cetakan ini mudah dibuka secara longitudinal untuk mengeluarkan suppositoria. ( IMO . Hal 158)
Macam suppositoria
Farmakope membedakan tiga macam Suppositoria
1.      Suppositoria dengan bahan dasar lemak coklat (Oleum cacao)
Lemak coklat merupakan trigliserida, berwarna kekuningan , bau yang khas. Jika dipanasi sekitar 300 mulai mencair dan biasanya meleleh sekitar 340 - 350 C, tetapi pada suhu dibawah 300merupakan masa semi padat dan merupakan bagian nyata dari cairan. Dan yang cair diikat dengan tenaga tegangan muka.
Jika tentang suppositoria yang harus dibuat , tidak dikatakan apa-apa yang penting, maka suppositoria dibuat dengan Oleum cacao boleh diganti dengan malam kuning atau unguentum simplex. Selanjutnya Farmakope menyatakan, bahwa menurut sifatnya obat harus dilarutkan atau dibagikan dalam air sebelum dicampurkan dengan oleum cacao.
Hal-hal yang harus diperhatikan sebagai berikut:
a.       Penggantian sebagian dari Oleum cacao  dengan Unguentum simplex pada umumnya tidak perlu dan hanya dipergunakan :
·         Jika suatu obat padat harus kita olah dalam suppositoria, tidak dilarutkan atau tidak digerus dengan air, seperti: Folia digitalis, Diuretin, tanin dsb. Kedalam golongan ini tentu termasuk pula obat-obatan yang harus diolah secara kering, karena satu sama lainnya bereaksi, misalnya: Kalomel dengan Hydrochloras Cocaini.
·         Jika suppositoria itu, karena sifat obatnya tak dapat dibuat dengan suatu pengempa hal ini teroritik kita jumpai, jika ada garam-garam dari bagian-bagian, yang dalam deret potensial terletak dibawah timah, tetapi dalam prakteknya hanya peru suppositoria dengan raksa sublimat, dan perak nitrat. Maka suppositoria itu harus dibuat dengan tangan dan untuk ini kita perlukan masa yang lebih lunak daripada masa yang harus dibuat dengan pengempaan.
·         Jika suppositoria tidak dikempa satu persatu dengan pengempa tetapi seluruh masnya dibuat dengan batang yang panjang dengan suatu kempa batang dan masing-masing bagian di runcingkan dengan tangan.
·         Jika dipakai Unguentum simplex, maka untuk ini kita ambil sebanyak-banyaknya 5% dari masa seluruhnya.
b.      Penggantian sebagian dari Oleum cacao dengan malam kuning jarang diperlukan, kebanyakan jika persenyawaan-persenyawaan yang harus diolah dalam masa mencair dengan Oleum cacao, seperti: Hydras Chlorali, Chloretum ferricum dll. Banyak Cera flava yang dibutuhkan sangat bergantung kepada banyaknya obat sepeti itu, sebaliknya jangan dilupakan bahwa masa harus mencair pada kurang lebih 370, jadi tak boleh banyak mengandung cera flava. Cera flava yang kurang dari 4% tak dapat dipergunakan karena campuran Cera flava dengan Oleum cacao harus mempunyai titik cair yang lebih tinggi dari pada titik cair Oleum cacao sendiri. Dengan 6% Cera falava titik cairnya 370 diperlukan lebih banyak, karena penambahan obat itu menyebabkan penurunan titik cair yang besar.
c.       Pembagian obat dalam masa, seperti diatas tidak selamanya berlangsung dengan cara yang sederhana yang ditunjukkan Farmakope . cara yang sederhana inilah yang kita pakai peraturan-peraturan yang sama seperti pembagian obat dalam masa salep, tetapi denga pembatasan bahwa disini kita hanya dapat mengikat air sedikit. Karena itu dalam hal ini antipirina dan resorsin dalam jumlah yang besar tidak dilarutkan dalam air, tetapi senyawa yang telah diserbuk B40 itu digerus dengan air.
Jika dalam suppositoria jumlah protargol lebih dari 5%, maka haruslah diolah secara kering . jumlah yang lebih kecil dapat dilarutkan dalam air yang bobotnya sama.
Dari petunjuk dalam Farmakope bahwa dikehendaki supaya obat yang berkhasiat dalam jumlah yang kecil digerus dengan air, karena itu kita pakai sebagai peraturan: garam-garam alkaloida selalu digerus dengan beberapa tetes air.
Suppositoria dengan Oleum cacao untuk orang dewasa bobotnya 3 g dan untuk anak-anak 2 g. Pada pembuatanya selalu mengambil masa untuk satu suppositoria lebih banyak daripada yang harus kita serahkan. Jika pada pembuatan suppositoria ini harus dituang suatu masa yang mencair, dapat kita tuangkan kedalam cetakan-cetakan logam. Yang telah diulas dengan sedikit spiritus saponatus atau kita tuangkan kedalam cetakan plastik yang sekarang ada diperdagangan. Cetakan-cetakan ini gunanya untuk diberikan dengan suppositorianya. Jadi berlaku sebagai bahan pembungkus. Tetapi cetakan-cetakkan plastik ini tidak dapat pula dipakai berulang-ulang. Pada waktu menuangkan seingkali kehilangannya lebih besar, maka dari itu kita harus membuatnya sangat berlebih.

Perhitungan Dosis

Dosis


Ilmu Farmasi : Dosis adalah takaran obat yang diberikan kepada pasien yang dapat memberikan efek farmakologis (khasiat) yang diinginkan. Secara umum penggunaan dosis dalam terapi dibagi menjadi : dosis lazim dan dosis maksimum/maksimal. Dosis lazim adalah dosis yang digunakan sebagai pedoman umum pengobatan (yang direkomendasikan dan sering digunakan) sifatnya tidak mengikat (biasanya diantara dosis mimimum efek dan dosis maksimum), sedangkan dosis maksimum adalah dosis yang terbesar yang masih boleh diberikan kepada pasien baik untuk pemakaian sekali maupun sehari tanpa membahayakan (berefek toksik ataupun over dosis). Untuk terapi sebaiknya menggunakan pedoman dosis lazim. :)
Takaran dosis yang ada dalam farmakope umumnya untuk dosis orang dewasa, sedangkan untuk anak-anak memerlukan rumus perhitungan khusus

Cara menghitung dosis untuk anak-anak :
1. Berdasarkan umur
a. Rumus young (untuk anak <8 tahun)

n : umur dalam tahun



b. Rumus dilling (untuk anak Besar-sama dengan 8 tahun)

  n : umur dalam tahun


c. Rumus Fried  (untuk bayi)

  n : umur dalam bulan
    
2. Berdasarkan berat badan

Perhitungan dosis berdasarkan berat badan sebenarnya lebih tepat karna sesuai dengan kondisi pasien ketimbang umur yang terkadang tidak sesuai dengan berat badan, bila memungkinkan hitung dosis melalui berat badan

d. Rumus Thermich
        
     n : berat badan dalam kilogram



3. Rumus untuk menentukan persentase DM obat

Persentase DM sekali :
Persentase DM sehari :

Obat alami sariawan

Obat Alami Sariawan


Sariawan bisa diakibat karena menyikat gigi terlalu keras, bulu sikat gigi yang sudah mengembang, alergi terhadap suatu makanan (seperti cabai dan nanas), gangguan hormonal (seperti sebelum atau sesudah menstruasi), menurunnya kekebalan tubuh (setelah sakit atau stres yang berkepanjangan), dan adanya infeksi oleh mikroorganisme.
Berikut ini adalah obat sariawan alami yang bisa Anda gunakan, di antaranya:

1. Larutan garam sebagai Obat Sariawan Alami

Cara yang paling sering digunakan orang untuk meredakan nyeri sariawan ialah dengan menggunakan larutan garam. Caranya, gunakan air hangat sekitar 100 cc kemudian aduk dengan satu sendok garam hingga larut. Setelah itu, Anda bisa berkumur dengan menggunakan larutan tersebut. Kandungan garam dipercaya akan mengikat luka. Cara ini juga dapat digunakan sebagai obat sariawan di lidah

2. Bubuk kopi

Cara mengobati sariawan dengan menggunakan bubuk kopi juga lazim dilakukan. Caranya, dengan membubuhkan bubuk kopi yang kering diatas luka, lalu diamkan sesaat kemudian bilas dengan air bersih.

3. Bawang dan pepaya

Beberapa orang tua kerap kali menyarankan obat sariawan berupa irisan bawang dan pepaya. Caranya, iris tipis bawang merah lalu tempelkan pada luka. Begitu juga halnya dengan pepaya. Diamkan sesaat lalu kumur mulut dengan air hangat. Lakukan  cara ini 3-5 kali sehari.

4. Cara mengobati sariawan dengan Baking soda

Bubuk pengembang kue ini lumayan banyak manfaat diluar fungsi utamanya, larutkan baking soda dengan air hangat sehingga berbentuk seperti krim. Kemudian oleskan krim tersebut pada luka sariawan. Bisa juga larutkan baking soda menjadi obat kumur.

5. Madu

Anda bisa menggunakan madu murni ataupun salep madu untuk mengobati sariawan. Cukup oleskan saja pada luka di mulut, ulangi sampai tiga kali sehari.

6. Daun sirih

Obat sariawan alami lainnya yang bisa Anda coba adalah dengan daun sirih. Kunyah 1-2 lembar daun sirih. Sebelum dikunyah, jangan lupa mencucinya terlebih dahulu. Arahkan daun sirih ke luka, setelah itu berkumurlah dengan air hangat. Lakukan cara ini 2-3 kali sehari.

7. Temu kunci

Bumbu dapur yang satu ini memiliki aroma yang wangi dan biasa dipakai sebagai penyedap sayurbening bayam jagung. Dalam mengatasi sariawan, kunyah rimpang temu kunci pada luka sariawan dan lakukan cara ini 2-3 kali sehari.

8. Es batu

Pembengkakan pada bagian dalam mulut akibat sariawan akan menimbulkan rasa perih dan sakit. Oleh karena itu, obat sariawan di lidah yang dapat digunakan adalah es batu yang berfungsi sebagai kompres.
Bungkus es batu dengan kain bersih dan letakkan pada bagian pipi. Jika sariawan di lidah, kulum es batu dan biarkan mencair dengan sendirinya. Dinginnya es batu akan meredakan rasa sakit dan perih.
Jika berbagai obat sariawan alami di atas sudah Anda coba tapi masih belum sembuh di mulut dan berlangsung lebih dari tiga minggu, segera konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Obat herbal



  • Pengertian obat herbal
Secara umum, pengertian dari obat herbal adalah obat  yang berasal dari seluruh atau sebagian dari tumbuh-tumbuhannya. Namun sebenarnya, istilah herbal ini memiliki arti tumbuh-tumbuhan yang tidak berkayu atau tanaman yang bersifat perdu. Obat herbal juga disebut sebagai phytomedicine atau obat botani. Pengguanaan obat herbal telah dikenal dan banyak digunakan sejak zaman dahulu, karena memiliki khasiat yang manjur dan ampuh
            Obat herbal diolah secara tradisional dan turun-menurun, berdasarkan resep nenek moyang, adat istiadat, kepercayaan, atau kebiasaan setempat, baik secara magic maupun pengetahuan tradisional. Pada masa kini, para ahli mulai tertari dengan penggunaan obat herbal karena efek samping yang ditimbulkan minimal. Hal tersebut dikarenakan komposisi di dalamnya masih dapat dicerna oleh tubuh. Obat herbal juga popular dikalangan masyarakat karena lebih mudah dijangkau, baik harga maupun ketersediaannya.

  • Konsep Pengobatan Herbal
1.      Pendekatan yang dipakai bersifat holistic. Tubuh manusia dipandang memiliki suatu system harmoni yang selalu seimbang. Tidak berfungsinya satu bagian tubuh yang lain. Jika tubuh tidak mampu melakukan penyeimbangan kembali seperti keadaan semula, maka akan timbul suatu penyakit. Salah satu tujuan dari pengobatan herbal adalah membantu tubuh mengembalikan keharmonisan atau keseimbangan tubuh.
2.      Selain dari factor eksternal, pengobatan herbal memahami bahwa dari manusia terdapat kekuatan penyembuh yang dating dari factor spiritual, emosional, mental, dan fisikal. Kekuatan penyembuh tersebut dalam dunia medis modern dikenal dengan system imun.
3.      Mengguanakn semurni-murninya bahan dari herbal sebagai obat, tanpa tambahan zat kimia sintetis.


Konsep pengobatan herbal sangat berbeda dengan konsep pengobatan modern (yang biasanya menggunakan kimia sintetis sebagai obat). Misalnya dalam pengobatan kimia sintetis penyebab penyakit adalah virus, bakteri, dan pathogen (mikro organism pembawa penyakit); sedangkan dalam pengobatan herbal, pemyebab penyakit adalah lemahnya system imun.


  • Kelemahan Penggunaan Obat Herbal

            Penggunaan obat herbal sangat popular di masyarakat, dikarenakan obat-obatan herbal tersedian di sekitar kita dan lebih ekonomis. Selain itu, penggunaan obat herbal memberikan manfaat yang belum tentu diperoleh dari penggunaan obat-obat kimiawi. Berikut kelebihan dari obat herbal, anata lain:
-       Menggunakan bahan alamiah/organic.
-       Kandungannya lebih banyak diserap tubuh daripada sintetis.
-       Meningkatkan system imun.
-       Holistic/mengobati sumber penyakit.
-       Minim efek samping jika digunakan dengan benar.
-       Halal karena murni dari tumbuhan.

  • Pembuatan Sediaan Herbal

            Dalam membuat sediaan herbal terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan karena sangat berpengaruh terhadap khasiat dan keamanan pengguanaan sediaan herbal tersebut untuk pengobatan. Adapun dua hal yang perlu diperhatikan adalah:

1.      Kebenaran Bahan
Sebelum mengguanakan sediaan herbal sebagai obat, harus dipastikan bahwa tidak menggunakan bahan tanaman yang salah. Menggunakan bahan herbal yang dapat menimbulkan efek yang tidak diinginkan atau keracunan.
2.      Peralatan
Peralatan panic/wadah yang digunakan sebaiknya dari bahan gelas/kaca atau stainless steel. Pisau atau pengaduk yang digunakan terbuat dari kayu atau baja. Sedangkan saringan yang digunakan adalah dari bahan plastic atau nilon. Jangan mengguanakan bahan dari aluminium karena dapat  bereaksi dengan kandungan kimia tertentu dari tanaman yang mungkin bisa menyebabkan keracunan.